Yang Populer Selain Gangnam
A
A
A
Lupakan distrik Gangnam. Kini, banyak bertumbuh distrik baru di Seoul yang lebih populer. Salah satunya distrik yang banyak dihuni warga muslim. Waktu berjalan dan banyak hal bisa berubah. Ini juga terjadi di Seoul.
Dulu, distrik Gangnam boleh saja menjadi pembicaraan di seluruh dunia, tapi kini ada distrik lainnya yang menggantikan posisi tersebut. Berikut tiga wilayah di Ibu Kota Korea Selatan (Korsel) tersebut yang kini terkenal di dunia online , dilansir CNN .
SEONGSU
Diakui sebagai hot spot oleh media lokal dan dikelilingi sejumlah investor real estate, Seongsu meliputi daerah sekitar Seoul Forest, Ttukseom, dan stasiun kereta bawah tanah. Seongsu juga terkenal dengan restoran modis dan toko serta sejumlah ruang seni dan kafe. Selama bertahun-tahun, daerah dekat stasiun Seongsu adalah zona gudang dengan bengkel mobil dan bengkel pembuatan sepatu.
Tak hanya itu, di sini juga banyak dijumpai tempat dengan biaya sewa murah, kafe, dan studio yang lebih menarik. Ini mungkin salah satu alasan Seongsu kerap dibandingkan dengan Brooklyn. Meski begitu, wilayah hunian yang lebih dekat dengan Seoul Forest memiliki cita rasa yang berbeda lagi. Di sini terkenal sebagai tempat berkumpul untuk usaha sosial dan organisasi nirlaba.
Ada ruang masyarakat dan kalangan pebisnis yang berjiwa sosial. Misalkan Cow & Dog. Tempat ini menyelenggarakan acara talk show serta berbagai acara formal dan informal. Ada juga pasar loak yang menghubungkan pengusaha dan wirausaha rakyat. Adapun lantai pertama khusus untuk berbagai kafe.
Sementara Ddukddeok adalah restoran populer dengan harga cukup murah seperti berbagai makanan ringan berbahan dasar tepung, di dekat Seoul Forest. Lebih dekat ke Stasiun Seongsu, ada Zagmachi, sebuah kafe dan ruang pameran fotogenik bertempat di sebuah bekas pabrik percetakan.
USADAN-RO 10-GIL
Usadan-ro mungkin terlihat begitu sederhana, tapi sebetulnya wilayah ini sangat padat dengan butik dan studio unik. Kantor majalah dan butik pakaian vintage berbaur manis dengan toko-toko tua yang menjual kebutuhan sehari-hari serta salon rambut. Cara terbaik untuk mengeksplorasi lingkungan ini, yaitu dengan memulainya dari Seoul Central Mosque.
Ya, Usadan-ro 10-gil juga dikenal dengan nama Islamic Street karena banyaknya imigran muslim yang tinggal di wilayah ini. Bahkan, Seoul Central Mosque adalah masjid pertama yang dibangun di Seoul. Tak heran, jika di wilayah ini bisa dijumpai restoran halal atau toko yang menjual jilbab.
Dari masjid, Anda bisa memulai perjalanan ke mana saja. Misalnya menuju ke pasar loak Itaewon Gyedanjang yang dikelola masyarakat dan dibuka setiap Sabtu pada akhir bulan. Di sini banyak menjual barang buatan tangan dan barang lokal. Ada juga pasar Go Zip yang mengkhususkan diri menjual teh dan minuman fermentasi.
Minuman di sini terkenal memiliki rasa jauh lebih enak dibanding tempat yang lain. Sebut saja minuman The Maesil Ade (KRW4.000/USD3,30) adalah minuman bersoda, minuman fermentasi plum China dengan sirup difermentasi yang disajikan dengan semacam alat suntik sehingga Anda dapat mengontrol konsentrasi minuman.
SEOCHON
Seochon adalah istilah yang luas yang berarti desa barat, yang mengacu pada lingkungan barat dari Istana Gyeongbok, istana kuno yang paling menonjol di Seoul. Tempat ini sering dibandingkan dengan tetangganya, Bukchon, desa yang kaya dan bersejarah yang terletak di utara Istana yang dulunya menjadi rumah bagi bangsawan serta telah menarik perhatian wisatawan selama bertahun-tahun.
Seochon yang belum dikhususkan menjadi zona wisata adalah tempat penerjemah dan administrator istana tinggal di sana. Jalan-jalan di sini telah diperbarui dan memberikan kontribusi untuk daerah yang tenang dan memesona. Sebagai langkah awal, Anda bisa memulai di House of Yi Sang, nama yang sering diperingati setelah awal abad ke-20 bagi para pelopor penyair dan penulis yang pernah tinggal di sana.
Tempatnya bagus dan tenang. Berdinding kaca, rumah tradisional hanok yang telah direnovasi ini memiliki perpustakaan buku kecil milik Ya dna. Ada juga ruang memorial bagus yang memperlihatkan video tentangnya.
Susi susanti
Dulu, distrik Gangnam boleh saja menjadi pembicaraan di seluruh dunia, tapi kini ada distrik lainnya yang menggantikan posisi tersebut. Berikut tiga wilayah di Ibu Kota Korea Selatan (Korsel) tersebut yang kini terkenal di dunia online , dilansir CNN .
SEONGSU
Diakui sebagai hot spot oleh media lokal dan dikelilingi sejumlah investor real estate, Seongsu meliputi daerah sekitar Seoul Forest, Ttukseom, dan stasiun kereta bawah tanah. Seongsu juga terkenal dengan restoran modis dan toko serta sejumlah ruang seni dan kafe. Selama bertahun-tahun, daerah dekat stasiun Seongsu adalah zona gudang dengan bengkel mobil dan bengkel pembuatan sepatu.
Tak hanya itu, di sini juga banyak dijumpai tempat dengan biaya sewa murah, kafe, dan studio yang lebih menarik. Ini mungkin salah satu alasan Seongsu kerap dibandingkan dengan Brooklyn. Meski begitu, wilayah hunian yang lebih dekat dengan Seoul Forest memiliki cita rasa yang berbeda lagi. Di sini terkenal sebagai tempat berkumpul untuk usaha sosial dan organisasi nirlaba.
Ada ruang masyarakat dan kalangan pebisnis yang berjiwa sosial. Misalkan Cow & Dog. Tempat ini menyelenggarakan acara talk show serta berbagai acara formal dan informal. Ada juga pasar loak yang menghubungkan pengusaha dan wirausaha rakyat. Adapun lantai pertama khusus untuk berbagai kafe.
Sementara Ddukddeok adalah restoran populer dengan harga cukup murah seperti berbagai makanan ringan berbahan dasar tepung, di dekat Seoul Forest. Lebih dekat ke Stasiun Seongsu, ada Zagmachi, sebuah kafe dan ruang pameran fotogenik bertempat di sebuah bekas pabrik percetakan.
USADAN-RO 10-GIL
Usadan-ro mungkin terlihat begitu sederhana, tapi sebetulnya wilayah ini sangat padat dengan butik dan studio unik. Kantor majalah dan butik pakaian vintage berbaur manis dengan toko-toko tua yang menjual kebutuhan sehari-hari serta salon rambut. Cara terbaik untuk mengeksplorasi lingkungan ini, yaitu dengan memulainya dari Seoul Central Mosque.
Ya, Usadan-ro 10-gil juga dikenal dengan nama Islamic Street karena banyaknya imigran muslim yang tinggal di wilayah ini. Bahkan, Seoul Central Mosque adalah masjid pertama yang dibangun di Seoul. Tak heran, jika di wilayah ini bisa dijumpai restoran halal atau toko yang menjual jilbab.
Dari masjid, Anda bisa memulai perjalanan ke mana saja. Misalnya menuju ke pasar loak Itaewon Gyedanjang yang dikelola masyarakat dan dibuka setiap Sabtu pada akhir bulan. Di sini banyak menjual barang buatan tangan dan barang lokal. Ada juga pasar Go Zip yang mengkhususkan diri menjual teh dan minuman fermentasi.
Minuman di sini terkenal memiliki rasa jauh lebih enak dibanding tempat yang lain. Sebut saja minuman The Maesil Ade (KRW4.000/USD3,30) adalah minuman bersoda, minuman fermentasi plum China dengan sirup difermentasi yang disajikan dengan semacam alat suntik sehingga Anda dapat mengontrol konsentrasi minuman.
SEOCHON
Seochon adalah istilah yang luas yang berarti desa barat, yang mengacu pada lingkungan barat dari Istana Gyeongbok, istana kuno yang paling menonjol di Seoul. Tempat ini sering dibandingkan dengan tetangganya, Bukchon, desa yang kaya dan bersejarah yang terletak di utara Istana yang dulunya menjadi rumah bagi bangsawan serta telah menarik perhatian wisatawan selama bertahun-tahun.
Seochon yang belum dikhususkan menjadi zona wisata adalah tempat penerjemah dan administrator istana tinggal di sana. Jalan-jalan di sini telah diperbarui dan memberikan kontribusi untuk daerah yang tenang dan memesona. Sebagai langkah awal, Anda bisa memulai di House of Yi Sang, nama yang sering diperingati setelah awal abad ke-20 bagi para pelopor penyair dan penulis yang pernah tinggal di sana.
Tempatnya bagus dan tenang. Berdinding kaca, rumah tradisional hanok yang telah direnovasi ini memiliki perpustakaan buku kecil milik Ya dna. Ada juga ruang memorial bagus yang memperlihatkan video tentangnya.
Susi susanti
(bbg)